Kamis, 27 Juli 2017

Nekad Banget, Bus Trans Jakarta Dilarikan Sampai ke Pekalongan, ini Pengakuan Dari Sang Sopir.

Nekad Banget, Bus Trans Jakarta Dilarikan Sampai ke Pekalongan, ini Pengakuan Dari Sang Sopir.



Baca Juga






Pekalongan - Banyak orang bertanya-tanya, apa motif pelaku melarikan bus TransJakarta sampai ke Pekalongan, Jawa Tengah. Sentot Setiadi, si pengemudi, memberikan jawaban yang mengejutkan.

Kantor pusat TransJakarta dibikin kaget oleh peristiwa dilarikannya bus ini ke Pekalongan. Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat juga tak habis pikir bus dengan bentuk khas dan disertai tulisan besar 'TransJakarta' itu bisa dibawa ke luar kota.

Hanya Sentot yang bisa menjawab pertanyaan Djarot tersebut. Sentot adalah orang yang mengemudikan bus Transjakarta bernomor polisi B-7450-TGC yang melaju sampai ke jalur Pantura, Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika dijumpai pada Kamis siang, Sentot masih tampak linglung.

Sentot mengaku masih bingung atas apa yang telah dilakukannya. Jawaban Sentot dari pertanyaan yang dilontarkan petugas masih ngelantur.

Di hadapan petugas Polres Pekalongan, Sentot, warga asli Kebumen, Jawa Tengah, ini mengaku mengambil bus di pool Cijantung, Jakarta Timur, dengan mengelabui petugas satpam pool dengan alasan untuk menjemput anak sekolah.

"Dari Cijantung, saya tidak ke mana-mana, kok sampai sini," kata Sentot kepada detikcom, di Mapolres Pekalongan, di Kajen, Kamis (27/07/2017).

Diakui Sentot, dia mengemudi bus begitu saja. Dia mengaku tidak membawa uang sepeser pun untuk bekal di perjalanan.

"Itu kan bus dari pool sudah penuh solar. Saya tidak bawa uang seperak pun. Saya sendirian," ungkapnya.

Karena kehabisan BBM, Sentot mampir di SPBU Bendansari, Kabupaten Pekalongan, untuk mengisi sebanyak Rp 300 ribu.

"Ini kan mobil pemerintah, jadi nggak bayar," kata Sentot menirukan ucapannya kepada petugas SPBU.

Sentot langsung meninggalkan SPBU Bendansari, Pekalongan, menuju arah Jakarta. Namun, bus TransJakarta itu akhirnya diberhentikan polisi setelah petugas SPBU melapor ke pos polisi terdekat. Alasannya, belum membayar saat mengisi BBM.

Dia diamankan setelah dikejar petugas Satlantas Polres Pekalongan, Bripka Tarpi'i, yang tengah bertugas di Pos Polisi Sipait. Pelaku kemudian diserahkan ke Satreskrim Polres Pekalongan. Sedangkan bus diamankan di Pos Polisi Sipait, Pekalongan.

Sentot, yang juga karyawan bus TransJakarta dari operator PT Mayasari Bhakti, mengaku masih bingung atas apa yang telah dilakukannya hingga sampai di jalur Pantura Pekalongan
.
Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat kaget mendengar ada sebuah bus TransJakarta dicuri dari pool bus PT Mayasari Bhakti, Jakarta Timur. Ia heran karena bus besar tersebut bisa dibawa kabur hingga ke Pekalongan.

"Iya saya dapat informasi itu katanya punya Mayasari Bhakti katanya yang nyuri, hebat itu nekat banget itu nyuri. Nggak tanggung-tanggung itu nyuri-nya bus Mayasari Bhakti loh, bus TransJakarta ya," ujar Djarot di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2017).

Menurutnya, pencurian ini dipastikan ulah orang dalam TransJakarta. Dia juga mengatakan ada kemungkinan si pencuri memiliki tujuan tertentu.

"Oh itu pasti orang dalam kalau begitu itu, ini dicuri atau dipinjem, ini persoalannya," katanya.

"Misal dipinjem untuk disewa kek, apa begitu ya, sehingga ketangkap di sana," tuturnya.

Meski belum mendapat laporan terkini terkait dengan kasus tersebut dari pihak TransJakarta, Djarot kembali mempertanyakan alasan pencurian bus TransJakarta ini. Mencuri bus, lanjutnya, sudah tentu akan ketahuan.

"Saya belum dapat laporan ya, tapi itu nekat banget ya nyuri bus itu kan pasti ketahuan dong gimana sih," ucapnya.

Bus TransJakarta sebelumnya diamankan di jalur Pantura. Ternyata bus tersebut dicuri dari pool bus PT Mayasari Bhakti, Jakarta Timur.

Bus tersebut dikemudikan seorang sopir berinisial SS, yang telah diamankan petugas. SS diamankan setelah tidak membayar pengisian bahan bakar di SPBU Bondansari, Pekalongan.


Sumber : detikcom



Related Posts

Nekad Banget, Bus Trans Jakarta Dilarikan Sampai ke Pekalongan, ini Pengakuan Dari Sang Sopir.
4/ 5
Oleh