Baca Juga
BALIKPAPAN, - Kalimat syahadat terucap dari bibir Teguh (63) sesaat
sebelum matanya tertutup selamanya. Teguh merupakan pengurus Masjid Al
Ikhlas, Stalkuda seksi pembangunan yang telah mengabdikan diri sekitar
30 tahun.
Jumat (18/7) ia dipanggil Sang Maha Kuasa. Menara masjid setinggi 12 meter yang sedang ia kerjakan jadi tempat dimana ia menghembuskan nafas terakhirnya. "Gemetar saya, waktu sebelum beliau hilang, di depan saya ia mengucap Asyahadu an laa ilaaha illallah, Wa asyahadu anna muhammadar rasulullah. Lalu La ilaha illallah. Kemudian dia tertidur," kata Ketua Masjid Al Ikhlas Balikpapan, Arianto (47).
Ia mengaku sempat memberikan nafas buatan dan tindakan pertolongan pertama. Namun takdir berbicara lain kepada pendatang asal Blitar tersebut. "Denyut nadinya lemah. Hanya sekali ia merespon saya. Makanya langsung saya turun dan minta tolong warga panggil Basarnas dan polisi," kenangnya.
Menurutnya, sosok Teguh merupakan orang baik dan ramah. Warga kampung di sana semua mengenal korban. "Dia itu nukang tapi di lingkungan sini saja, gak keluar. Kerjaannya bagus, makanya banyak orang suka," katanya.
Ironisnya, sebelum meninggal korban sempat bercerita kepada Arianto bahwa ia ingin berkurban di lebaran haji yang jatuh 1 September mendatang. "Kurbannya bukan buat dia, tapi ditujukan bagi kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Tapi Allah punya kehendak lain," katanya.
"Insya allah, khusnul khotimah. Dipanggil di hari Jumat, lalu sempat mengucap 2 kalimat syahadat," sambungnya.
Sebelumnya, Teguh diketahui tak sadarkan diri di Menara Masjid Al Ikhlas, Stalkuda, Balikpapan, Jumat (18/8) pagi. Pekerja tersebut diketahui bekerja membangun menara masjid setinggi 12 meter yang terletak di Kawasan Stal kuda, Balikpapan Selatan.
"Tukang dia mas. Pas kerja dibantu 3 orang lain. Tiba-tiba rekannya teriak minta tolong melihat rekannya pingsan," kata salah seorang warga.
Kepolisian bersama petugas Basarnas Balikpapan pun melakukan evakuasi korban. Sementara warga yang hendak menunaikan shalat Jumat terpaksa menunggu evakuasi selesai. Proses evakuasi pekerja bangunan yang tak sadarkan diri di menara selesai pukul 12.30 Wita.
Korban oleh petugas SAR dibungkus kantung mayat warna hitam. Ia kemudian langsung dilarikan menuju ambulans dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Belum bisa dipastikan meninggal atau tidak, nanti biar tim medis yang menyatakan," ujar Kepala Jaga Harian Basarnas Balikpapan Achmad Riadi saat di lokasi kejadian. Korban dibawa ke Rumah Sakit Gunung Malang, Balikpapan menggunakan ambulans. (bie)
sumber: tribunkaltim
Jumat (18/7) ia dipanggil Sang Maha Kuasa. Menara masjid setinggi 12 meter yang sedang ia kerjakan jadi tempat dimana ia menghembuskan nafas terakhirnya. "Gemetar saya, waktu sebelum beliau hilang, di depan saya ia mengucap Asyahadu an laa ilaaha illallah, Wa asyahadu anna muhammadar rasulullah. Lalu La ilaha illallah. Kemudian dia tertidur," kata Ketua Masjid Al Ikhlas Balikpapan, Arianto (47).
Ia mengaku sempat memberikan nafas buatan dan tindakan pertolongan pertama. Namun takdir berbicara lain kepada pendatang asal Blitar tersebut. "Denyut nadinya lemah. Hanya sekali ia merespon saya. Makanya langsung saya turun dan minta tolong warga panggil Basarnas dan polisi," kenangnya.
Menurutnya, sosok Teguh merupakan orang baik dan ramah. Warga kampung di sana semua mengenal korban. "Dia itu nukang tapi di lingkungan sini saja, gak keluar. Kerjaannya bagus, makanya banyak orang suka," katanya.
Ironisnya, sebelum meninggal korban sempat bercerita kepada Arianto bahwa ia ingin berkurban di lebaran haji yang jatuh 1 September mendatang. "Kurbannya bukan buat dia, tapi ditujukan bagi kedua orang tuanya yang sudah meninggal. Tapi Allah punya kehendak lain," katanya.
"Insya allah, khusnul khotimah. Dipanggil di hari Jumat, lalu sempat mengucap 2 kalimat syahadat," sambungnya.
Sebelumnya, Teguh diketahui tak sadarkan diri di Menara Masjid Al Ikhlas, Stalkuda, Balikpapan, Jumat (18/8) pagi. Pekerja tersebut diketahui bekerja membangun menara masjid setinggi 12 meter yang terletak di Kawasan Stal kuda, Balikpapan Selatan.
"Tukang dia mas. Pas kerja dibantu 3 orang lain. Tiba-tiba rekannya teriak minta tolong melihat rekannya pingsan," kata salah seorang warga.
Kepolisian bersama petugas Basarnas Balikpapan pun melakukan evakuasi korban. Sementara warga yang hendak menunaikan shalat Jumat terpaksa menunggu evakuasi selesai. Proses evakuasi pekerja bangunan yang tak sadarkan diri di menara selesai pukul 12.30 Wita.
Korban oleh petugas SAR dibungkus kantung mayat warna hitam. Ia kemudian langsung dilarikan menuju ambulans dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Belum bisa dipastikan meninggal atau tidak, nanti biar tim medis yang menyatakan," ujar Kepala Jaga Harian Basarnas Balikpapan Achmad Riadi saat di lokasi kejadian. Korban dibawa ke Rumah Sakit Gunung Malang, Balikpapan menggunakan ambulans. (bie)
sumber: tribunkaltim
Subhanallah, Pria Ini Wafat Diatas Menara Masjid Setalah Mengucapkan Syahadat
4/
5
Oleh
Unknown
