Baca Juga
Kabar Kita- Tiga siswi SDN Tanjung Duren 01 yang mengaku nyaris diculik ternyata berbohong.
Wakil Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Ivers Manossoh menegaskan, tidak pernah ada percobaan penculikan terhadap siswi SDN Tanjung Duren 01.
"Tidak terdapat perbuatan menyekap anak dan percobaan penculikan terhadap PI. Jadi saya tegaskan sekali lagi, video pengakuan PI itu tidak benar," ujar Ivers, di Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (14/9/2017).
Dia mengatakan, hal tersebut terungkap ketika polisi menggelar reka ulang yang terdiri dari 20 adegan.
Dari reka adegan tersebut terkuak ada ketidaksesuaian antara keterangan ketiga siswi dengan kondisi di lapangan.
Ivers mengatakan, polisi telah melakukan olah tempat yang disebut menjadi lokasi percobaan penculikan dan telah memeriksa 11 orang saksi.
"Kesimpulan penyidikan kami, video pengakuan PI yang viral dan beredar luas di sosial media itu tidak benar, kami juga telah melakukan pengecekan terhadap (kamera) CCTV dan tidak ada kejadian tersebut," ujarnya.
Ivers mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menghentikan penyebarluasan video atau informasi mengenai percobaan penculikan tersebut.
"Kani kembalikan ketiganya (siswi) untuk dibina orangtuanya mengingat usia anak-anak yang masih dini," kata dia.
Sebelumnya, tiga siswi SDN Tanjung Duren 01 Pagi berinisial PI, S, dan SF mengaku menjadi korban percobaan penculikan pada Senin (11/9/2017).
Berdasarkan keterangan ketiga siswi, percobaan penculikan terjadi di depan sekolah seusai jam belajar.
Siswi tersebut mengaku sempat dibekap mulutnya dan berhasil melarikan diri karena menggigit tangan pelaku.
Selain itu, siswi tersebut mengaku melihat ada anak-anak yang disekap di dalam mobil para pelaku. (Kompas.com/Sherly Puspita)
Mayat remaja di lemari es
Sementara beberapa waktu lalu sempat heboh mayat remaja ditemukan tak wajar.
Mayat seorang remaja belum lama ini telah ditemukan dijejalkan di sebuah lemari es setelah adanya dugaan pembunuhan yang menimpa remaja malang tersebut.
Celine Dookhran, yang berasal dari latar belakang Muslim keturunan India, telah diculik oleh pria bertopeng bersama seorang wanita lain pada hari Rabu.
Kedua wanita malang ini diikat, disumpal dan diperkosa di sebuah rumah di Kingston-on-Thames di London barat daya.
Wanita lain, yang berumur 20-an, selamat dari cobaan tersebut dan dengan berani mengungkapkan kisah mengerikan tersebut saat menjalani pemulihan di sebuah rumah sakit.
Namun malang, Celine secara tragis kehilangan nyawanya setelah tenggorokannya dilukai oleh para penculik.
Menurut laporan yang dilansir dari The Times, Celine baru saja memulai hubungan dengan seorang pria Muslim keturunan Arab.
Kematian wanita berusia 19 tahun ini bahkan diperlakukan sebagian orang sebagai 'honour killing'.
Seorang pria bernama Mujahid Arshid berusia 33 tahun muncul di hadapan pengadilan Wimbledon Magistrates’ Court.
Dia didakwa melakukan pelanggaran berat pembunuhan, percobaan pembunuhan, penculikan dan pemerkosaan.
Seorang lainnya bernama Vincent Tappu yang berusia 28 tahun juga muncul, dan dikenai tuduhan menculik kedua wanita tersebut.
Kedua pria ini muncul di hadapan Pengadilan Old Bailey, 21 Agustus 2018 lalu.
Akun Twitter milik Celine memang sempat menceritakan kisah pendek seorang wanita pekerja keras dan religius yang peduli dengan saudara laki-lakinya.
Seperti banyak anak berusia 19 tahun, Celine memang dikenal sebagai pribadi yang suka mengobrol dengan teman dan sepupunya tentang pakaian dan makeup.
Tapi tweet terakhirnya yang pedih benar-benar membuat siapapun terenyuh melihatnya, dilansir dari Unilad.
"Alhamdulilah [praise God] for everything that’s all I can say."
Celine tampaknya tak lupa untuk mengucapkan syukur pada Tuhan atas semua yang telah dia alami.
Kini semua perhatian dan doa tertuju pada Celine.
sumber: bangkapos.com
Mengaku Diculik, Siswi SD Ini Ternyata Berbohong, Begini yang Sebenarnya Terjadi
4/
5
Oleh
Unknown